Tidak seperti remaja-remaja pada umumnya, aku tidak pernah pergi keluyuran ke luar rumah tanpa ditemani ayah atau ibu.Namun setelah perceraian itu terjadi, dan aku ikut ibuku yang menikah lagi dua bulan kemudian dengan duda berputra satu, seorang pengusaha restoran yang cukup sukses, aku mulai berani pergi keluar rumah tanpa didampingi salah satu dari orang tuaku. Bokep Barat “Ini cewek lagi mabuk”, katanya kepada petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Itupun masih jarang sekali.Bahkan ke diskotik pun aku hanya pernah satu kali. Ouuhhh” jeritku ketika jari-jemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku.Namun jeritanku itu tak diindahkannya, sebaliknya ia menjadi semakin bergairah. Itu juga setelah dibujuk rayu oleh seorang laki-laki teman kuliahku. Masa belum apa-apa udah mau pulang. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda.Dia mulai meremas-remas kedua belah gumpalan pantatku yang memang montok itu.“Ouh Ouuh Jangan, Don!




















