Entah siapa yang memulai duluan saat pikiranku sedang melayang kurasakan bibirku sudah beradu dengan bibirnya saling berpagut mesra, menjilat, mengecup, menghisap liur yang keluar dari dalam mulut masing-masing.“Ouh.. saya melangkahkan kakiku menaiki tangga menuju kamarku yang berada di lantai dua. Bokepindo Ruang kamar tidurku memang cukup rapat jendelanya, hingga hujan turun pun takkan terdengar, cuma saja di luar sana kulihat dedaunan dan ranting pohon bergoyang tertiup angin kesana kemari.Detik demi detik tubuh supirku semakin dekat dan terus melangkah menghampiriku. Biasanya ia pulang ke rumah cuma untuk istirahat dan tidur, lalu pagi-pagi sekali ia sudah kembali pergi lagi untuk bekerja.Dulu sebelum anakku yang bungsu menyusul kakaknya untuk bersekolah di luar negeri, hari-hariku terasa lebih menyenangkan, karena selalu ada hal yang bisa kukerjakan, entah itu cuma sekedar mengantarnya sekolah atau untuk membantu mengerjakan PR.




















