Sejak Tina bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. Bokep JAV Dengan wajah ragu didekatkannya penisku di bibirnya. ”Makasih ya”, ujarku. Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras. Kubuka pintu kamar mandi sedikit, lalu kuintip letak kecoaknya, belum terlihat. ”Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa”. Lalu kubuka jinsku, kusampirkan pula.Sesaat aku masih ragu melepas celana dalam terakhir penutup tubuhku. sebuah lonceng menggema di kepala. Kumakan roti sambil bokep lagi.Terdengar gemercik air di belakang. Tina lalu mengambil segayung air, diguyurkan ke badan dari leher dan pundak. Mungkin ia belum pernah meng-oral suaminya dulu sebab penisku hanya dicium-cium dan diremas-remas. ”Oh..iya..”, sambil kutatap dia dan Tina tersenyum. Sabun kubasahi lagi lalu kugosokkan ke paha dan kaki bagian belakang. Tina juga menatapku. Berlagak gak liat aja ahh”. Tina merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Matanya memohon. Kusampirkan juga cdku. ”Waduh..tawaran apa lagi ini. “Iya Pak..silakan diminum“, kata Tina. Mungkin Tina sedang mencuci perabotan dapur atau sedang mandi.
