Dia memintaku untuk memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Entah sore itu aku seperti hilang akal aku selalu memberikan respon kepada pak Dani. Bokep Family Jika aku tidak mau dipindah taruhanku adalah dipecat maka aku menuruti semua yang diperintahkan kepala dinasku. Aku termasuk pemberani semua aku kerjakan sendiri dan tidak punya rasa takut sedikitpun. Kalau saja aku dapat daerah lain aku butuh penyesuaian terlebih dahulu. Dia tidak pantang menyerah selalu ingin mencobanya. Ternyata diluar hujan angin sangat deras aku pun resah menunggu pak Dani takut laporanku basah. Penisnya dia gesek-gesekkan dengan memekku. Tak lupa pak Dani mengunci semua pintu agar tidak ada orang yang masuk. Panggil saja aku Bidan Dhea, diusia 25 tahun aku sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil, saat itu statusku masih Singgle dan perawan. Aku jilati ujung penisnya dia tampak senang sekali,“aaahhhh…masuk lagi … masukkan penisku ke dalam….aaaakkkhhh….”Aku menuruti permintaanya penisnya aku kulum keluar masuk ke dalam mulutku.
