Di posisi demikian aku merasakan kenikmatan memenuhi lubang Windy dengan pusakaku, mengoyaknya, memutar dan bergetar cepat menekan pangkal pahanya. Bokep Cina Sesekali kuusap juga telinganya. Rok bawahnya sekarang terlepas saat Windy berdiri menghadapku. Sudah sampai ke belahan bawah pusarnya. Office boy sedang sibuk sendirian sekarang. Sambil mendekat, kubuka resleting celanaku jeansku. Agak bergeser sedikit, ia sekarang mengangkat kedua kakinya di meja lebar itu. “Terus aku musti gimana?” tanyanya. Kuakhiri juga nikmatku, mencapai kepuasanku dengan menyemburkan cairan energiku dalam lubang istimewa milik Windy yang terengah-engah.Sudah beberapa bulan aku melewatkan kesempatan seperti ini sejak betemu dan berkenalan dengannya. Tangannya memegang tanganku yang di dadanya.Hanya memegang. Ia terkejut. Aku berdiri dan memutar tubuhku sambil menarik Windy untuk duduk di kursiku tadi. Tangannya bergerak melepaskan kancing baju atasnya. “Ini kunci cadangan kamarku.” Windy menyodorkan anak kunci.“Besok malam mas masuk sini aja duluan kalau aku belum nyampai.”
“Lah, ini pemaksaan secara halus,” pikirku. Telah masuk setengah jari tengahku di dalam pangkal paha Ratih. Meskipun siang, terasa remang
