Istriku hanya memperhatikan, tidak ada komentar.Meluncurlah kata-kata standar yang ia ucapkan setiap kali bertemu calon pembeli. Setelah diberi tahu alamat hotel kami, beberapa saat kemudian ia muncul dengan penampilan yang cukup rapi. Bokep Mama mau Mas”, katanya.Setelah kenalan sebentar dan saling tukar nomor telepon, kulanjutkan perjalananku setelah mengisi bensin sampai penuh. Ia mencegah ketika aku akan membuka CD-nya yang merupakan pakaian satu-satunya yang tersisa. Akhirnya ia kutitipkan bekerja di perusahaan temanku… Aku malah balik bertanya, “Kamu ngapain kerja di sini?”
“Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba.”
“Ya, boleh aja”, jawab istriku. Kini dia mulai menimpali walau agak malu-malu. Aku sempat khawatir kalau ia tidak berada di deretanku dan aku masih hanyut dalam berbagai terkaan tentangnya, aku tidak sempat bereaksi ketika ia mengangguk, tersenyum dan menawarkan produknya. Akhirnya ia kutitipkan bekerja di perusahaan temanku… Istriku mengerang menikmatinya. Kuraih kamera yang masih di tangan kanannya kemudian kuberikan kepada istriku. Ia sudah tidak menyadari apa yang sedang terjadi.




















