Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Bokeb Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.“Terus Ren”, desahnya. “Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Evi yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah.
