“Ooohhb….”, desahku menikmati kuluman Minoru.Zenit sudah tertidur dengan posisi terduduk, dia sudah memberikan kesempatan ini padaku. Kembali aku menyoroti Minoru dengan keadaan sama-sama telanjang. Bokep Indo Terbaru “Cepat mas…”, kata Minoru. Sambil bergurau kami menjadi-jadi tertawa-tawa. Kusedoti langsung ke dua belah susunya itu bergantian, nikmat tiada tara, kurasakan kontolku semakin mengeras tidak mampu menahan.Tidak bisa menahan lama, setelah menciumi kedua belah dada Minoru, aku pun segera mengambil posisi, ku buka renggang kedua paha Minoru, dia sedikit menahan sebab tidak mau kuperkosa.“Tenang sayang, kita main halus saja…”, kataku dengan perlahan menusukkan kontol kerasku ke lubang memek Minoru.‘BLEEPPPSSSS’, sedikit susah sebab selain memeknya sedikit sempit juga sebab belum begitu basah. “Bangun lah…”, perintahku agar dia tidak Cuma berbaring di kasur. Minoru sedikit menahan bibirnya agar tidak terbuka, tapi lidahki dengan cepat bermain hingga bibir manisnya itu bisa kunikmati.Lalu aku pun menghiasi ciumanku itu dengan sedikit tambahan seperti meludahi bibirnya, kupaksa masuk agar Minoru menelan semua air ludahku.




















