Dia semakin menengadahkan kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya semakin menikmati gaya permainanku.Kedua tanganku memegangi dibawah kedua ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih mengusap daerah leher dan di atas payudara.Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.“Diik..Ukii.. Bokeb “Uuhhgh”, lenguhan Susan kenikmatan.Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya, sehingga kemaluannya juga ikut naik. Kucium pusarnya, dan kujilati pusarnya dengan lidahku. emm.. Aku berdiri dengan kedua lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya. ugh.. Aku tahu ini pertanda agar aku dapat segera mengelus kemaluannya. Aku usap pahanya naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut.Erangan-erangan kecil keluar dari mulut Dia,“Ugh.. Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya, sehingga kemaluannya juga ikut naik. Untungya meja kerja Dia cukup besar. Ukii.. laa.. Aku tahu ini pertanda agar aku dapat segera mengelus kemaluannya.




















