“Sentuh aku, Ray!” desahnya di dadaku. “Hihihi, ada Ray.” Chie mencondongkan kepalanya ke depan dari balik pagar dengan sikap manja. Bokep Rusia Benarkah? “Ray? “Aku ingin bercinta denganmu, Ray.”
“Jangan, Chie!”
Kupegangi kedua pundaknya, menjauhkan kepalanya. “Ray, aku menyayangimu.”
Ah, Chie. Aku juga seperti dia.Seperti Jay. Jangan katakan lagi. Di dalam saja!” Mama Chie memanggilku masuk. “Ray…” kudengar gadis itu meratap terisak dalam dekapanku. Baru kali ini aku menyemburkan spermaku di dalam liang kemaluan seorang gadis. “Ray tahu.”
Chie menangis dalam pelukanku, membuatku sejenak mengingat ayahku sendiri yang selalu berkutat dalam pertempurannya dengan idealisme yang kumiliki. “Ray, kapan aku bisa mengalahkanmu?” Jay tersenyum pahit. “Chie sudah tidur.”
Kupalingkan wajahku, menatap Jay yang sudah duduk di sebelahku. Air mata mulai membasahi dadaku yang terbuka. “Aku ingin bercinta denganmu, Ray.”
“Jangan, Chie!”
Kupegangi kedua pundaknya, menjauhkan kepalanya. “Sentuh aku, Ray!” desahnya di dadaku. Karena seperti kata pepatah kuno, hanya setan yang mengerti setan. “Sial lu, Jay.”
Jay tertawa, mengambil tempat di kursi di depanku, menatapku lekat dari ujung rambut sampai ke
