“Buu, Tomy juga buu. Bokeb Berpandangan sangat mesra. “Iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuaku merengut manja. “Tomy juga buu”, bisikku. Hemm, sungguh menggairahkan. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”, jawab ibuku. “Buu, aku kaangen banget buu…, Tomyy kangen banget…, Tomy anak nakal buu..”, bisikku. Hati-hati setirnya”. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Aku ciumi ibu mertuaku dengan penuh nafsu. Maklum baru 1 tahun berjalan. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku. Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu mertuaku. “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertuaku. Hati-hati setirnya”. Sampai di rumahku, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Kami tumpahkan kerinduan kami. Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Kami saling menjaga diri. “Ssh…, hiiya Toom, keluariin Toom, keluarin”. Jariku aku basahi dengan cairan vagina ibu mertuaku, dan aku usapkan lembut di




















