ke sini, kasihan nih adikku udah menunggu lama…” aku sambil mengocok sendiri kemaluanku, habis nggak tahan sih. ckk.. Bokep Hot belahan dadanya yang putih mulus pun kelihatan, aku pun terbelalak memandangnya. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah. “Wah dasar tukang coli kamu…” serangnya. “Ya udah sana… thanks ya Sayang…” ia pun berlalu sambil tersenyum Dan aku melihat bahwa Ema itu orangnya blak-blakan kok. “Ini bagianku,” katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak. Benar juga kemaluanku yang tadinya tidur dan lemas lambat laun mulai naik dan tegang.“Tuh.. slepp!” “Arghh… ihhh… ssshhh,” ia agak kaget rupanya menerima hujaman pusakaku yang besar itu. tapi kamu payah deh baru digituin dikit aja udah ‘KO’,” godanya. “Ahhh… shhh…!” “Crot… crottt… crottt” memancar dengan derasnya maniku memenuhi mulutnya dan berceceran juga di gunung kembarnya yang masih tegang.“Ugghh…” aku pun langsung tumbang lemas. “Hufff… OK lah,” kataku pasrah. aku mau keluar nihhh!” Kemudian kemaluanku berdenyut dengan keras dan akhirnya “Croottt…” maniku memancar




















