Dasar nakal. Bokep Korea Bisa berabe nih. Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. Pandanganku kualihkan ke lemari es. Mama enggak bakalan bangun. Pakaian atasannya terbuka memamerkan buah dadanya yang masih kencang dan besar. Mama, aku, Mimi, dan Toni, rutin bawa partner sex kemari. Mataku langsung menatap ke arah kontolnya. Aku ingin berenang pagi-pagi di kolam renang yang ada di halaman belakang rumahku. Si Willy sih enggak ada perubahan. Tapi males ah. Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung. Dia tuh, kayak suami baru Mama aja jadinya. Sampai suatu hari. Mataku langsung menatap ke arah kontolnya. Batang gemuk itu penuh urat-urat. Setelah itu ia kembali asyik menikmati genjotan Willy. Aku sampai melotot melihatnya. Otomotif, sport, musik, dan pasti ngesex. Itupun setelah jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Jangan salah sangka dulu men. Entar aku jadi incest lagi. Dasar si Willy. Adik sendiri ngentot ditonton,” kata Mimi padaku. Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. Ia sibuk mencari-cari roknya untuk menutupi bagian bawah
